Makam Pahlawan Kabanjahe adalah Salah Satu Makam Pahlawan Terbesar di Indonesia |
Yang
wanita kira-kira ada dua orang dan laki-laki kira ku ada lima orang, usia
mereka kuperkirakan sudah paruh baya, berdiri dan berlindung dari terpaan gerimis di
bawah payung hitam. Penasaran ku pandang
dari kejauhan sebari kulangkahkan kaki berjalan diantara rumput basah mendekati
mereka.
Aku agak ragu menyapa, karna setelah mendekat ku lihat wanita yang ikut diantara mereka menangis sedu sambil menabur bunga di antara pusara makam itu yang laki-laki matanya tampak berkaca-kaca sebari tanganya sibuk mencabut rumput liar diantara nisan.
Aku agak ragu menyapa, karna setelah mendekat ku lihat wanita yang ikut diantara mereka menangis sedu sambil menabur bunga di antara pusara makam itu yang laki-laki matanya tampak berkaca-kaca sebari tanganya sibuk mencabut rumput liar diantara nisan.
Tampak Depan Makam Pahlawan Kabanjahe |
Ada
sekitar setengah jam ku perhatikan, aku tak berani mendekat karna mereka tampak
menikmati momen kerinduan itu. Tak lama berselang mereka ku lihat berdoa sebari
membuat formasi barisan mengelilingi makam, setalah itu mereka sibuk foto
bergantian bersama berbaris di samping nisan.
Berlahan kuberanikan mendekati, ramah dalam kata,
dan hangat senyum mereka menyambut, seteleh tanya-tanya, diantata para pejuang
yang ikut mempertahankan kemardekaan Indonesia yang di semayamkan di Makah
Pahlawan Kabanjahe ternyata kakek mereka salah satunya.
Mereka tak pernah jumpa apalagi tatap mata katanya, tapi ceri keberanian dan kepahlawan kakek sering mereka dengar dari orang-orang dan di ceritakan orang tuannya.
"Kami cuma sering dengar cerita tentang kakak, dulu pas masih kecil pernah jarah ke sini, tapi setelah besar kami cucu kakak pencar bekerja di kota, setelah sekian puluh tahun baru kali ini kumpul lagi dan bisa mengunjungi kakek disini" cerita salah satu dari mereka.
Tanah
Karo memang di kenal dengan pemuda-pemudinya yang getol dalam memperjuangkan
dan mempertahankan kemerkedaan indonesia, banyak putra-putri karo yang gugur
dalam pertempuran dan di makamkan di Makam pahlawa Kabanjahe.
Sejarah
mencatat ada dua peristiwa besar yang membuktikan perjuangan Pemuda-pemudi karo
yaitu kewalahanya para tentara belanda di perkebunan tembakau Deli dan pada
Tahun 1947 Menjelang agresi kolonial Belanda pertama, Wakil Presiden Mohammad
Hatta memberikan perintah agar masyarakat Karo melaksanakan politik bumi hangus
terhadap segala hal yang di duga dapat dipergunakan musuh dalam operasi-operasi
militernya.
Di Sekeliling Makam di Tanami Pohon Pinus Sehingga udara di Pemakaman terasa Sejuk |
Perintah
ini termasuk merusakkan jembatan vital, membakar rumah, gedung, kantor bahkan
bahan makanan yang tidak dapat dibawa ke daerah pengungsian. Masyarakat karo
langsung melaksanakan perintah tersebut. Sabagian dari itu para pemuda dan
pemudi karo yang tergabung Napindo Halilintar dan Resimen Barisan Harimau Liar
serta para pemuda Karo bersumpit racun. juga melakukan Perang Gerilia menghalau
tentara belanda.
Seluruh
simbisa karo selama lima bulan melakukan kontak senjata dengan belanda, hingga
tercapainya persetujuan Renville pada
Januari 1948. Pertempuran selama lima bulan dari Juli hingga Desember 1947 di
seluruh daerah Karo menurut catatan tidak kurang terjadi sebanyak 225 kali.
Jumlah pertempuran ini jauh lebih banyak dari pertempuran di Jawa dalam kurun waktu yang sama. Dalam pertempuran banyak pahlawan Karo gugur, sebagai Komandan Batalion (Bangsi Sembiring Brahmana), Komandan Kompi, Komandan Pleton dan prajurit biasa lainya.
Jumlah pertempuran ini jauh lebih banyak dari pertempuran di Jawa dalam kurun waktu yang sama. Dalam pertempuran banyak pahlawan Karo gugur, sebagai Komandan Batalion (Bangsi Sembiring Brahmana), Komandan Kompi, Komandan Pleton dan prajurit biasa lainya.
Keberanian
dan keperkasaan pemuda karo juga memiliki bukti yang sangat jelas dalam mempertahankan
kemerdakaan bangsa, yakni Makam Pahlawan Kabanjahe, yang merupakan salah satu
makam pahlawan yang terbesar di Indonesia, dimana sebagain pemuda karo yang
gugur disemayamkan di sana.
Ada Beberapa Makam Pahlawan yang Tidak Memiliki Nama Di Kebumikan Disana |
Melihat
kerasnya perjuangan dan pengorbanan Masyarakat Karo untuk bangsa Indonesia maka
wakil Presiden Republik Indonesia, Mohammad Hatta pernah mengirim surat pujian
kepada masyarakat karo atas perjuangan dalam melawan belanda pada 1 Januari
1948.
Saat
berkunjung ke Kota Kabanjahe sempatkanlah mengunjungi tempat ini, sebari
belajar sejarah dan melihat para pejuang
yang disemayamkan di sana.
Salam
Merdeka.
0 comments:
Post a Comment