wisata

PENANDA SEIRING WAKTU MENJADI AIKON WISATA



Air Mancur Tugu Perjuangan 45 Berastagi Tampak Menari-nari Menyambut Wisatawan
Senja di kota sejuk Berastagi, mentari mulai redub sinarnya tampah lemah saat kembali keperaduan, gelap mulai menutupi seisi kota yang tampak hanya siluet bangunan dari kejauhan menandakan malam akan menelan seisi kota. Bersamaan dengan itu, udara Dingin datang menghampas siapa saja yang menghalanginya, ngilu menusuk kulit kusam ku, menyelinap masuk diam-diam kedalam tulang sumsum, ngilu rasanya, tampaknya jeket tebal yang dikenakan tak sanggup mengusir kehadiranya. ya..!! senja itu kita berada di kota wisata Berastagi, entah kenapa langkah kaki ini menuntun jauh sampai ke kota yang berada di ketinggian 4594 kaki dari permukaan laut ini, selain itu kota dingin ini, di kelilingi gunung sehingga udara dingin yang terperangkap siap menghantam seisi kota.

Raga dan langkah kaki berhenti di salah satu sudut yang berada tepat di jantung kota, ditepi jalan beraspal terdapat terotoar yang sebagian permukaanya di curi dan dirampas pendagang kaki lima, sehingga aku harus berdiri dengan pijakan kaki miring diatas susunan paping block trotoar yang buyar itu, pandangan ku terpaku kesalah satu bangunan yang tepat berada di antara jalan beraspal, bangunan itu seperti membelah jalan beraspal hitam pekat, berdiri gagah menantang kendaraan yang melintas di bawahnya.
Tugu Perjuangan Tampak Dari Kejauhan
Bangunan tugu yang menjadi saksi kemajuan kota tampak kokoh nan kekar membentengi dan memisahkan jalan beraspal kota itu, Strukturnya berdiri menunjuk langit dan kendaraan yang melintas tampak tunduk berlaju pelan dan sebagian memutar-mutar di bawahnya, ya namanya Tugu Perjuang, tugu yang didedikasikan sebagai simbol pengingat akan perjuangan, nyawa, harta keluarga bahkan semuanya yang dimiluki di korbankan untuk mengusir penjajah di kota sejuk kala itu. 

Sejarah mencatat dari dataran tinggi ini, banyak sekali lahir pejuang  kemerdekaan yang tangguh, dan tak takut akan peluru-peluru penjajah yang tajam dan penuh nafsu darah para jawara kota sejuk itu, mati bukan jadi masalah asalkan Merah Putih tetap berkibar tinggi, masyarakat sana menyebutnya TUGU PERJUANGAN 1945 letaknya berada di Jalan Listerik Atas, Gundaling I Berastagi atau tak jauh dari Pasar Buah yang terkenal itu.
Seiring Berjalanya Waktu Tugu Perjuangan 45 pun Menjadi Aikon Wisata Berastagi
Tugu perjuangan ini sudah menjadi aikon wisata kota sejuk Berastagi, keberadaan dan keindahannya sudah tersohor ke seluruh Indonesia dan mancanegara, keramahanya akan menyambut siapa saja yang datang ke kota jeruk ini, karna letak popisi tugu berada di pintu gerbang kota wisata  berastagi. 

Genangan air di sekeliling tugu sebagian memancur ke udara, seakan menari menyambut kedatangan para wisata, saat malam hari tiba, lampu hias beraneka warna akan tampak indah memancarkan warna membelah kegeapan kota, menyajikan pemandangan yang tak boleh dilewatkan saat berada di sana.

Selain ateraksi air mancur, lampu yang beraneka warna yang di tata rapi nan apik, di sekeliling tugu juang ini di tanama juga bunga-bunga indah yang siap memanjakan mata anda, di sekeliling bangunan tugu, yang berdiri tengah air mancur, bisa di saksikan ukiran-ukiran dari buah, ternak dan sayur hasil bumi dataran tinggi karo, selain itu ada ukiran alat-alat musik tradisional dan tarian dari penduduk karo yang mendiami surga kecil nan indah ini.
Arsitektur Atap Rumah Adat Karo diantara Tugu Perjuangan 45 Berastagi
Saat berkunjung kesana, kala berwisata atau mencari udara segar nan sejuk dan ingin memanjakan mata, singgah lah di tugu ini, sempatkan berfoto di sana, atau anda juga bisa mengamati ukiran-ukiran yang menggambarkan tentang perjuangan masyarakat karo dalam mengusir penjajah yang di ukir di sekeliling pilar tugu, serta amati juga di puncak tugu tampak patung para pejuang dan masyarakat sipil karo yang mengexpresikan semangat pantang menyerah dalam melawan penjajah di tanah subur Karo kala itu,  selain itu setiap sisi dari tugu ini terdapat arsitektur atap rumah adat karo lengkap dengan tanduk kerbau di setiap ujungnya yang fungsinya sebagai penolak bala dan niat jahat.

Belum berwisata keberastagi namanya jika belum berfoto di depan tugu sejarah ini, jadi jangan lupa berfot dan jangan buang sampah sembarangan ya saat berwisata ke kota sejuk ini. Salam Lestari.

About pandan adventure

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.