komunitas

RASA KEBERSAMAAN PARA SLANGKERS DI HUTAN TAHURA



Para Slankers Dari Berbagai Wilayah Berkumpul Bersama di Tahura Tongkeh Kabupaten Karo
Udara dingin khas dataran tinggi Karo kian terasa menemani disela diskusi ringan kami siang itu, di salah satu Kafe yang tak jauh dari pintu utama Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkeh, Kabupaten Karo, bersama bang Barus yang merupakan Ketua Berastagi Slankers Club, Kabupaten Karo, ramah sapaanya dan hangat dalam sambutanya membuat diskusi siang itu terasa bersahaja.

Perjuampaan kami kala itu, adalah yang pertama, dalam rangka kegiatan Halal Bihalal Ke3 Slankers Se Sumut, dan dalam hajatan tahunan ini, Berastagi Slankers Club di percayai menjadi Tuhan rumah Penyelenggara kegiatan tersebut. Dalam penyelenggara kegiatan ini setiap tahunya, semua anggota Slanker yang ada di Sumut digilir   menjadi tuhan rumah penyelenggara.

Sebari menunggu tamu-tamu Slanker
s dari wilayah-wilayah lain, bang  Barus atau kerab juga di panggil dengan Bimbim mulai buka bicara, " sudah lama nunggu bang " sapanya sambil menyodorkan tangan kananya kearah kami, untuk bersalaman, tapi pandangan matanya tampak menerawang jauh ke luar Pagar Tahura, memperhatikan kawanya yang sibuk memasang bendera Slank sebagai tenda lokasi kegiatan.
Bimbim dan Perwakilan Slankers Tiap-tiap Wiayah
Badan kurusnya di balut dengan jeket tebal untuk mengusir dingin, rawut wajahnya tampak pucat, dan sesekali rambut gimbalnya dirapikanya dengan kedua tanganya, diantara jemari kecilnya tampak terselip beberapa cincin batu akik menambah penampilan yang khas darinya. Kami duduk berhadap-hadapan di atas kursi kafe, yang terbuat dari balok kayu dengan sedemikian rupa sehingga sangat terasa nyaman duduk di atasnya.

Sebari bercerita
Bimbim tampak tak tenang di tempat duduknya, matanya berkali-kali tempak menatap tembus  keluar gerbang, mungkin ada yang di tunggu pikirku, dari pagi sampai siang di hari itu, dia dan teman-temanya memang tampak sibuk mempersiapkan semua keperluan dan peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan itu.

"Nanti sore kita ada kegiatan sosial bersama dengan anak panti Asuhan, ini juga merupakan satu rangkaian kegiatan dalam acara kita hari ini, sudah datang beberapa kawan-kawan
dari wilayah lain, nanti malam kawan-kawan yang lainya pasti sudah sampai di sini, acara inti nanti malam, kalau besoknya sudah acara bebas " jelasnya.

"Kegiatan
Slanker itu bukan hanya kumpul-kumpul dan main musik saja, melainkan banyak kegiatan sosial yang kita buat juga, seperti aksi sosial ke korban bencana Erupsi Sinabung, kepanti asuhan, Penanaman pohon dan banyak kegiatan lainya, yang selalu di dukung oleh kewan-kawan dari wilayah lain, untuk dana kita selalu gotong royong" tembah Bimbim sambil tersenyum.
Para Slankers dari Berbagai Wilayah Mulai Berdatangan
Diskusi kami di kafe itu tidak begitu lama, karna masih banyak persiapan lainya yang harus di kerjakan, Bimbim lantas mengarahkan kami untuk langsung masuk ke lokasi kegiatan yang berada di dalam Hutan Tahura, di dalam hutan, tampak pentas yang sudah di tata rapi yang di padukan dengan alam hutan tahura, alat-alat musik sudah di cek satu-persatu, Bimbim dan timnya berusaha mempersiapkan semuanya sedemikian rupa agar seluruh peserta yang datang nantinya tidak kecewa.

Diantara pepohonan hutan Tahura yang tumbuh mencakar bumi dan berdiri tegak dan kekar keatas langit, lagu-lagu Slank sudah mulai terdengar, menyambut satu persatu tamu yang sudah mulai berdatangan, didepan panggung yang sebelumnya tampak lenggang sudah mulai di penuhi tenda-tenda kemping para Slankers yang datang dari luar kota.

Dalam kegiatan tersebut, selain pergelaran musik, Berastagi Slankers Club juga mengangkat isu untuk menjaga hutan, dan salah satunya adalah  hutan Tahura. Hutan yang masih terjaga dan butuh perhatian dari semua pihak agar tetap asri dan Lestari, serta mempromosikanya  menjadi tujuan wisata alam yang menarik untuk di kunjungi.
Kru Pandan Adventure Bersama Ketua Berastagi Slankers Club
Semakin malam, para pecinta groub band legendaris Slank dari wilayah lain sudah mulai berdatangan, ada yang dari Kisaran, Kota Medan, Deli Serdang, Binjai, Sergai, Tobasa, Siantar bahkan dari Aceh serta wilayah lainya, udara dingin kian tak menyurutkan seluruh peserta untuk berkumpul di depan pentas, setelah acara seremonial selesai, dalam kegiatan ini, seluruh Slankers yang berkumpul bersama-sama mengheningkan cipta serta berdoa bersama atas berpulangnya kerumah Bapa, Sahabat Slankers yang ikut dalam Korban tenggelamnya kapal KM. Sinar Bangun di Danau Toba beberapa saat yang lalu.

Disela-sela duka, para Slankers juga masih bisa berbagi bersama, Doa dan harapan dipanjatkan bersamaan dengan lantunan nada-nada lagu Slank yang membawa semangat kebersamaan dan memaknai arti sebuah persahabatan yang sesungguhnya, serta semangat perubahan kearah yang jauh lebih baik serta Cinta Damai.

Malam sampai pagi lagu-lagu Slank masih terdengar, menghantarkan tidur bagi sahabat Slankers yang lelah selama perjalan dan menghibur sahabat Slenkers yang menghabiskan malam yang dingin itu dengan bercerita dan berdiskusi bersama diantara pepohonan hutan tahura yang melindungi malam itu.
Semoga Slankers Se Sumut tetap kompak dan solid. Salam Lestari.       

About pandan adventure

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.