survival

MENEMUKAN BUNGA SETAN SAAT SURVIVAL


Sebahagian Orang Menyebutnya Bunga Setan dan Sebahagian Lagi Menyebutnya Bunga Kalilawar
Keberuntungan mungkin lagi berpihak kepada kami, perjalanan memasuki hutan hari itu memiliki pengalaman yang luar biasa dan menjadi kesan tersendiri dan sangat istimewa bagi kami, empat hari bersurvival didalam hutan menambah pengetehuan dan ilmu bertahan hidup di hutan rimba.
 
Takterasa, hari ini merupakan hari ketiga kami menjejaki hutan mungil yang terdapat di antara desa Tanjung Pulo, Desa Tanjung Mbelang dan Desa Kuta Galuh, kecamatan Tigannderket, Kabupaten Karo.  Hutan ini dibelah oleh sungai jernih yang oleh orang sekitar menyebunya Lau (Sungai) Rakit, Sungai yang menjadi urat nadi bagi memenuhi kebutuhan air perkebunan dan persawahan warga.

Setiap hari ada saja pelajaran baru yang kami dapat dari alam, mulai dari mengenali dan mencari sekaligus mendapatkan bahan makanan, membuat tempat tinggal dari tumbuhan yang terdapat di  hutan, sepertin  daun, ranting atau akar-akar yang terdapat di hutan ini, serta mengenai tanaman obat yang sudah sejak lama digunakan oleh leluhur Suku Karo menjadi bahan utama dalam pembuatan ramuan-ramuan obat tradisoanal karo. Seperti Tawar, Minyak Karo, Param/kuning dan laianya.
Ada Mitos yang Beredar di Masyarakat, jika Jumpa dengan Bunga ini di Hutan Pasti Akan Sial
 Setiap hari kami berusaha mendapatkan penegtahuan baru di dalam hutan ini, dan tanpa di sangka-sangka di dalam hutan mungil ini, diantara dinding tebing yang di bawahnya terdapat jurang, serta diantara akar-akar kayu yang tampak kekar dan kuat mencengkeram dan membalut tebing,  kami menemukan bunga langka, bunga  sebagian orang melihat bentuknya saja merasa seram, sehingga ada mitos yang beredar di masyarakat, jikalau jumpa bunga ini pasti akan sial, biasanya orang kampung yang masuk ke dalam hutan ini, berusaha menghindar dari bunga yang secara kesat mata terselihat seram ini.

Bagi kami menemukan bunga ini, dan dapat langsung mengamati dari dekat adalah pengalam yang luar biasa, tak henti-hentinya kamera yang kami bawa, yang beberapa hari kami ini kami hemat menggunakanya karna takut baterainya habis, kami keluarkan dan mendokumentasikan bunga langka yang sedang mekar tersebut, sampai-sampai baterai kamera pun habis.

Ada yang menyebutnya, dengan Bunga Setan, sebahagian lagi orang menyebutnya lagi dengan nama Bunga Kelelawar hitam. Bagaimana tidak, bentuk bunga itu mirip kelelawar dan warnanya pun hitam, serta memiliki bagian yang menjuntai, menambah kesan seram. Bagian itu bisa mencapai panjang 25 cm.
Bentuk Bunga yang Sebenarnya sangat Indah karna Berbeda Dengan Buang Lainya
Seberanraya nama bunga ini  adalah Tacca chantrieri, dan merupakan tanaman dari keluarga Dioscoreaceae, serta merupakan  Spesies tanaman bunga langka, serta habitat aslinya ada di wilayah tropis Afrika Barat dan Asia Tenggara atau Tacca chantrieri banyak tumbuh liar di hutan tropis, provinsi Yunnan, China.

Dari informasi yang kami dapat katanya, untuk temperatur minimum tumbuhnya spesies ini ialah delapan belas derajat dan butuh  lahan yang lembab lambab, selain itu mereka sangat menyukai tempat yang teduh, dan memiliki sirkulasi udara yang baik untuk bertahan hidup.

Tinggi tanaman bunga ini sekitar 80-110 cm. Taman ini akan mulai memproduksi bunga setelah memiliki minimal dua lembar daun, dan akan berbunga sebanyak delapan kali pada satu kali musim berbunga.
Batangnya panjang dengan warna merah kecoklatan. Semakin ke puncak tanaman, warna batang makin menghijau. Daunnya agak melingkar dan memiliki lipatan khas berwarna hijau tua. Bentuk bunganya benar-benar mirip kelelawar yang sedang tertidur.
Bunga ini dapat Dikembang Biakkan dengan Biji atau Umbinya
Orang Indonesia sebagai besar tiadak  tidak pernah tahu dan menyadari bahwa bunga setan tersebut tumbuh  subur di hutan-hutan tropis Indonesia, seperti di hutan-hutan Sumatra, keberadaanya sendiri sudah semakin langka dan sulit di jumpai, hal ini akibat maraknya perambahan hutan serta peralihan hutan menjadi area perkebunan, yang tanpa di sadari merusak flora langka khas Indonesia, yang  merupakan aset berharga bagi bangsa ini, dan dapat berpotensi mendatangkan devisa serta bisa menjadi komoditi unggulan tanaman hias tropis di mata dunia.

Dinegara-naga luar, tanaman ini telah lama dibudidayakan sebagai tanaman hias, oleh  kolektor tanaman tropis dunia, yang dengan bersusah-payah mengembangkan tanaman ini, selain menjadi tanam hias, flora khas Indonesia ini, oleh Negara-negara luar mulai di kembangkan sebagai salah satu obat untuk menangkal penyakit yang paling mematikan di dunia, yaitu penyakit kanker, hal tersebut sudah dibuktikan oleh peneliti dan hasil dari penelitianya dipublikasikan di Journal of the American Chemical Society pada tahun 2011 lalu.

Semoga saja kedepanya kita dapat menghentikan pemabalakan hutan serta peralihan hutan menjadi perkebunan, sehingga flora serta fauna indonesai dapat terjaga dan berkembang biak dengan baik, begitu juga sesaat kami pulang dari hutan mungil tersebut kami berusaha mensosialisasikan kepada penduduk yang kami jumpai agar menjaga hutan tersebut, karna di dalamya banyak tumbuhan-tumbuhan obat dan langka yang sewaktu-waktu pasti di butuhkan warga.
Salam Lesatari.  

About pandan adventure

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.