survival

BUNGA LANGKA DIANTARA JALAN MENANJAK SEMBAHE

Contoh Jenis dan bentuk Bunga Bangkai yang Tumbuh di Cagar Alam Sibolangait.
Kendaraan yang melintas di jalan menuju Kota wisata Berastagi siang itu tampak padat, jejeran kendaraan besar dan kecil tampak berjalan beriringan merauang memecah keheningan jalan beraspal menanjak dan berkelok desa Sembahe, sesekali tampak pengemudi kendaraan yang tak sabar menyelip kekiri kendaraan lainya, melintas diatas coran beton bahu jalan yang gerutul permukaanya.

Mobil-mobil truk yang mangakut beban berat melaju sangat pelan, sebari mengelurkan kepulan asap hitam yang bau bau dan tebal, membuat tumpukan kendaraaan dibelakangnya menjadi panjang dan padat, padahal katanya ada peraturanya kalau hari weekend tiba, kendaarn besar dan berbeban berat tidak boleh melintas Jalan Jamin Ginting menuju dataran tinggi karo, hal ini, katanya agar lalulintas untuk para wisatawan dapat lancar menuju kota sejuk  penghasil jeruk manis itu.
Fase Vegetatif Buanga Bangkai yang Tumbuh di Pinggir Jalan Beraspal Desa Sembahe
Karna lalulintas yang padat dan macat, maka kami putuskan untuk beristirahat di tanjakan Sembahe, tepatnya di pinggirn jalan beraspal yang membelah hutan Cagar Alam Sibolangit yang merupakan satu kesatuan dengan Taman Wisata Alam Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.

Cuaca yang gerah dengan segera terhampas saat berada di bawah pohon kekar dan rindang yang berada di cagar alam ini, udara sejuk di tamabah nyanyian suara serangga dan burung yang terdengar berasal dari dalam hutan membuat lokasi ini menjadi tempat yang sangat pas untuk beristirahat siang itu.
Pohon Tunggal dan Daun mulai Tumbuh
Tatapan mataku tak bisa berpaling dari satu tumbuhan yang berada di hutan ini, di salah satu sudut hutan yang tak jauh dari bahu jalan yang di cor beton, bentuk pohon dan daunya tampak berbenda dengan tumbuhan yang hidup di sekitarnya, batangnya tampak tunggal dan daun yang secara keseluruhan dan sekilas mirip dengan pohon papaya membuat ras penasaranku semakin bertambah.

Setelah mendekati dan mengamatinya, baru teringat dengan pelajaran biologi waktu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dulu, yang memperlajari tentang siklus hidup bunga bangkai yang terdapat di hutan Sumatra. Pehon dan daun yang tempak berbeda dan mencuri perhatianku sedari tadi merupakan, salah satu dari bagian siklus dari bunga langka, atau nama populernya sering disebut dengan nama Bunga Bangkai (Amorphopallus) yang masuk dalam Famili tumbuhan Araceae (talas-talasan).

Tanaman yang sangat kukagumi saat pertama kali memepelajarinya waktu SMP dulu, tanaman langka yang merupakan flora endemik Pulau Sumatera yang istimewa, tanpa di sangka-sangka dapat di jumpai di sepanjang hutan cagar alam di pigir jalan beraspal yang hampir tiap minggu aku lewati ini.
Daun dalam Fase Vegetatif Buanga Bangkai Tampak Seperti Daun Pepaya
 Jenis yang paling dikenal dari bunga bangkai adalah suweg raksasa atau Titan Arum (Amorphophallus titanum) yang tumbuh di hutan cagar Alam Sibolangit ini, Bunga bangkai ini mengalami dua fase dalam hidupnya yang muncul secara bergantian dan terus menerus, yaitu fase vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). Selama fase vegetatif, di atas umbi akan muncul batang tunggal dan daunnya,  bunga bangkai dapat mencapai ketinggian sekitar 2 meter dengan rentang mahkotanya mencapai 1-5 meter.

Proses pertumbuhan dari biji sampai nenjadi bunga memakan waktu tiga tahun. Apabila selama masa mekar bungai bangkai terjadi pembuahan, maka akan terbentuk buah-buah berwarna merah dengan biji pada bagian bekas pangkal bunga. Biji-biji ini bisa ditanam menjadi pohon pada fase vegetatif. Biji-biji inilah yang sekarang dibudidayakan.

Dari informasi yang kami dapat dari warga yang ada desa sembahe, yang kebunya berbatan dengan hutan cagar alam, saat-saat tertentu pasti ada bunga bangkai yang mekar di hutan tersebut,” biasanya bau busuk akan tercium dari dalam hutan yang dikeluarkan oleh bunga bangkai” katanya, seperti pada Raflesia, berfungsi menarik kumbang dan lalat penyerbuk bunganya.
Plang Himbauan yang Berada Hutan Lindung Cagar Alam Sibolangit
Masa mekar bunga ini sangat cepat yaitu sekitar tujuh  hari, dan selanjutnya bunga bangkai akan layu dan kembali mengulangi siklus hidupnya, dengan tumbuhnya pohon baru di atas umbi bunga bangkai yang sudah mati selain itu Ketinggian bunga bangkai bisa mencapai sekitar 4 m dengan diameter sekitar 1,5 meter. Sebagian besar bunga bangkai adalah spesies endemic serta Dapat dibudidayakan.

Kalau penasaran dengan bunga yang satu ini, saat melintas dari sana usahakanlah berhenti, dengan mudah kita bisa melihat tumbuhan endemic sumatera yang tumbuh dalam fase vegetative di pinggir hutan yang tak jauh dari jalan beraspal. Bentuk daunya yang berbeda dengan dedauanan yang lainya akan memudahkan kita untuk mengenalinya.
Salam Lestari.



About pandan adventure

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.