Jembatan Titi Gantung diantara Pesatnya Pembangunan Kota |
Lokasinya
berada di Pusat Kota Medan, tepatnya di sekitaran setasiun Kereta Api Kota Medan
atau sekitar beberapa meter dari salah satu pusat perbelanjaan yang terkenal
itu, mata kita akan tertuju ke salah satu bangunan yang arsitekturnya
sangat-sangat berbeda dengan bangunan baru yang ada disekitarnya.
Bangunan Titi Gantung yang Masih Berdiri Kokoh |
Titi
Gantung ini berfungsi menghubungkan kawasan perumahan penduduk dengan Lapangan
Merdeka yang dulunya selalu ramai dengan berbagai acara. Tepat dibawah titi
gantung terbentang rel kereta api yang pada masa itu di fungsikan sebagai moda
trasportasi pengangkutan hasil-hasil perkebunan belanda dan pekerja. Tatkala di
masa itu katanya para tentara belanda juga senang menghabiskan waktu untuk
duduk-duduk di sana sambil menikmati pemandangan di sekitar setasiun kereta api
saat sore tiba.
Tepat diatas Jembatan Titi Gantung sedang di bangun Rel Kereta Api |
Setelah puluhan tahun berlalu jemabatan ini
masih tampak berdi gagah diantara pertumbuhan kota Medan yang besar, bentuk
bangunan yang unik membuat pemandangan yang sangat konteras di sekitar Titi Gantung.
Sebagian struktur baja penyusun jembatan sudah mulai tampak berkarat dihamtam
cuaca kota yang sering berubah-ubah.
Saat
sore hari tiba, banyak warga kota medan berada di sana mengamati dan mengabadikan
aktivitas kereta api yang lalu-lalang yang berada tepat di bawah jembatan,
Vihara Setiabudi atau
yang disebut Kuan Te Kong menambah keindahan jembatan yang berdekatan dengan
jemabatan. Salain itu saat menjelang malam juga banyak pedagang makan yang
menjajakan makananya di atas jembatan, sehingga para pengunjung akan terasa
dimanjakan.
Aktivitas Kereta Api di Bawah Jembatan |
Lampu-lampu
yang menghiasi jembatan dan lampu-lampu gedung yang berdiri di sekitar jembatan
menambah keindahan pemandangan di jembatan ini saat malam hari tiba, selain
berfoto ria dengan
angel
yang berbeda-beda para pengunjung juga bisa mengmati bangunan jembantan yang
sangat kental dengan nuansa arsitektur belanda.
Tak
ada kutipan retribusi bagi para pengunjung, yang ada hanya membayar uang parkir
ketika anda membawa kendaraan sendiri kesana, saat berjalan-jalan ke Kota Medan
sempatkanlah singgah ke situs sejarah peninggalan belanda tersebut dan jangan membuang sampah sembarangan saat berada di sana.
Salam
Lestari dan selamat berlibur.
0 comments:
Post a Comment