wisata

JEMBATAN TITI GANTUNG DARI MASA KOLONIAL SAMPAI JAMAN NOW

Jembatan Titi Gantung diantara Pesatnya Pembangunan Kota
Terhimpit dalam pesatnya pembangunan kota, gedung megah nan gagah tinggi mencakar langit mulai  berdiri mengepungnya, kebisingan pekerja dan alat-alat berat serta kendaraan yang lalau lalang tidak dapat dibendung, diantara itu tampak jembatan yang dibangaun pada masa Kolonial belanda  kian terbenam dalam diantara bangunan megah yang kian bertambah jumlahnya. Kusam, lantai yang mulai keropos dan berlubang serta bagian-bagian jemabatan yang sudah tampak rapuh. Dibeberapa sudut tampak Vandalisme mengiasi wajah tuanya.

Lokasinya berada di Pusat Kota Medan, tepatnya di sekitaran setasiun Kereta Api Kota Medan atau sekitar beberapa meter dari salah satu pusat perbelanjaan yang terkenal itu, mata kita akan tertuju ke salah satu bangunan yang arsitekturnya sangat-sangat berbeda dengan bangunan baru yang ada disekitarnya.
Bangunan Titi Gantung yang Masih Berdiri Kokoh
Orang medan menyebutnya Titi (jembatan) Gantung, bentuknya bergaya klasik Victoria dan dibangun ketika dibukanya Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada Tahun 1885 oleh kolonial belanda semasa itu. DSM Merupakan perusahaan kereta api pertama di luar Pulau Jawa semasa kolonial Belanda. Saat itu kereta api sudah dijadikan sebagai sarana transportasi.

Titi Gantung ini berfungsi menghubungkan kawasan perumahan penduduk dengan Lapangan Merdeka yang dulunya selalu ramai dengan berbagai acara. Tepat dibawah titi gantung terbentang rel kereta api yang pada masa itu di fungsikan sebagai moda trasportasi pengangkutan hasil-hasil perkebunan belanda dan pekerja. Tatkala di masa itu katanya para tentara belanda juga senang menghabiskan waktu untuk duduk-duduk di sana sambil menikmati pemandangan di sekitar setasiun kereta api saat sore tiba.
Tepat diatas Jembatan Titi Gantung sedang di bangun Rel Kereta Api

Setelah puluhan tahun berlalu jemabatan ini masih tampak berdi gagah diantara pertumbuhan kota Medan yang besar, bentuk bangunan yang unik membuat pemandangan yang sangat konteras di sekitar Titi Gantung. Sebagian struktur baja penyusun jembatan sudah mulai tampak berkarat dihamtam cuaca kota yang sering berubah-ubah.

Saat sore hari tiba, banyak warga kota medan berada di sana mengamati dan mengabadikan aktivitas kereta api yang lalu-lalang yang berada tepat di bawah jembatan,  Vihara Setiabudi atau yang disebut Kuan Te Kong menambah keindahan jembatan yang berdekatan dengan jemabatan. Salain itu saat menjelang malam juga banyak pedagang makan yang menjajakan makananya di atas jembatan, sehingga para pengunjung akan terasa dimanjakan.
Aktivitas Kereta Api di Bawah Jembatan
Lampu-lampu yang menghiasi jembatan dan lampu-lampu gedung yang berdiri di sekitar jembatan menambah keindahan pemandangan di jembatan ini saat malam hari tiba, selain berfoto ria dengan
angel yang berbeda-beda para pengunjung juga bisa mengmati bangunan jembantan yang sangat kental dengan nuansa arsitektur belanda.

Tak ada kutipan retribusi bagi para pengunjung, yang ada hanya membayar uang parkir ketika anda membawa kendaraan sendiri kesana, saat berjalan-jalan ke Kota Medan sempatkanlah singgah ke situs sejarah peninggalan belanda tersebut dan  jangan membuang sampah sembarangan saat berada di sana.

Salam Lestari dan selamat berlibur.





About pandan adventure

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.