wisata

SEMUA KARNA "AMUKAN" SINABUNG


 
Alros yang sepi di Selimuti lumut dan berteman Hening
Tembok pemisah antara jalan dengan bangunan semi permanen tampak berdebu dan kusam, tumbuhan benalu sepertinya senang bebas menjalar di atas tembok sehingga menyisakan sebagian tembok yang tampak dari kejauhan, tidak hanya itu saja rumput liar juga tumbuh subur memebentuk gerombolan, mengeroyok dan menenggelamkan tembok malang itu.

Di sisi lain tembok terdapat gerbang, pelat besi yang menempel di sisi tembuk, warnanya hitam kusam lebarnya sekitar 4 meter dan di atasnya ada pelang bertulis ALROS, karat dan keropos mulai menyebar di pelat besi gerbang itu.
Tampak Alros dari Depan
Alros pernah sampai ke masa kejayaannya, waktu musim liburan tiba banyak pengunjung datang ke sana, menghabiskan hari-hari libur dengan bermalas-malasan di dalam kolom-kolam yang di sekat-sekat di dalam Alros, kala itu Alros memang pujaan, setiap saat selalu bersolek dan berbenah, “ SELAMAT DATANG DI PEMANDIAN ALAM AIR PANAS ALAM ALROS” ramah Alros menyapa siapa saja datang kepadanya setiap saat.

Bukan hanya pengunjung dari Kabupaten Karo saja yang ingin menikmati kehangatannya, tak jarang pengunjung dari luar kota juga datang untuk menikmati belaiyan hangatnya dan mendokumentasikan kemolekannya dengan kamera pengunjung yang datang, memang Alros menjadi perimadona di desa Payung saat itu.
Bangunan Mulai Lapuk dan Kropos

 Kini dia terpuruk, kesepian di tinggal pergi penduduk desa, pada Tahun 2010 menjadi titik awal erupsi Gunung Sinabung Setelah Tertidur selama 400 Tahu semenjak Tahun 1600. Akibat aktivitas sinabung yang mengeluarkan lava sehingga statusnya dinaikkan ke level tertinggi menjadi Awas. 12 ribu warga di sekitarnya dievakuasi ke 8 lokasi waktu itu. Menjadi titik awal Alros di lupa.

Erupsi yang tak kunjung berhenti membuat pemandian Alros tak pernah lagi di kunjungi, karna posisinya yang tepat berada di bawah kaki Gunung Sinabung, sungai (lau) Borus yang mengalir tidak jauh dari Alros terus membawa matrial pasir, bongkahan batu dan gelondongan kayu membuat pemandangan di sekitar pemandian ini menjadi sedikit tidak nyaman.
 
Beberapa Kolam Air Panas Tampak Retak dan Kering
Kini wajah pemandian Lau Melas Alros  Payung Simalem ini sangat-sangat memperhatinkan, bangunan kazebo dan pondok-pondok yang dulunya tempat berteduh pengunjung lapuk dan rewot di terpa debu vulkanik terus-menerus, kolam-kolam yang di sekat-sekat di dalamnya mulai di tumbuhi lumut-lumut sehingga mengeluarkan bau yang tidak sedap di hidung.

Warung-warung pengelola yang dulunya rapi di tata kita di penuhi debu dan sampah-sampah yang berserakan, rumput-rumput liar seakan bebas tumbuh di sekitaran kolam sehingga membuat pemandian ini menjadi kumuh dan sangat-sangat memperhatinkan.
 
Aliran Lau/Sungai Borus yang dipenuhi Material Pasir dan Batu tak jauh dari Alros
Doa kita semoga Gunung Sinabung kembali tertidur pulas, sehingga aktivitas warga di kaki sinabung dapat pulih kembali, bersamaan dengan ini maka Alros akan berbenah kembali sehingga menjadi salah satu Objek wisata yang layak dan wajid di kunjungi.

Alros merupakan satu-satunya pemandian air panas yang di kelola menjadi tujuan wisata di bawah kaki Gunung Sinabung, Letaknya Berada di Desa Payung Kecamatan Payung Kabupaten karo, sekitar 30 menit dari pusat kota Kabanjahe. Lokasinya tidak jauh dari jalan Besar Payung-Kabanjahe sekitar 15 menit berjalan kaki atau dengan kendaraan tentunya lebih cepat lagi.

Sepanjang perjalan menuju pemandian ini, akan melewati pemukiman penduduk dan perladangan warga serta pemandangan Gunung Sinabung dari dekat, aliran sungai Borus akan tampak berkelok-kelok dari jalan menuju pemandian ini. Semoga Sinabung Pulas kembali, sehingga belaian hangat Alros dapat di rasa lagi.

  


About pandan adventure

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.