Orang Medan pasti kenal
dengan Letnan Jenderal (Purn) Djamin Ginting..? beliau merupakan salah satu tokoh
pejuang kemerdekaan di Sumatera. Putra Karo, yang lahir pada 12 Januari 1921 di
Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo.
Karna perjuangan, kegigihanya
mengusir para penjajah sewaktu masa penjajahan Jepang (1942-1945) dan Agresi
Militer Belanda I dan II (1947-1949) dan prestasi yang dicapainya, maka beliau
diangkat sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia yang dikukuhkan pada
tanggal 7 November 2014 oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta.
Arsitektur Museum yang Unik |
Dalam karir militernya,
Djamin punya catatan cemerlang untuk memperjuangkan tanah kelahirannya dari
upaya penjajahan. Beberapa jabatan mulai dari Kepala Staf Kodam II/Bukit
Barisan hingga Komandan Resimen IV pernah dilakoninya, selain itu Pada tahun
1968 hingga tahun 1972, Letjen Jamin Ginting menjadi anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dan juga menjadi Sekretaris Bersama Golongan Karya. Selanjunya beliau
juga pernah menjadi Ketua Diskusi Luar Negeri Indonesia dan Ketua Dewan
Angkatan 45 serta menjadi Duta Luar Biasa Biasa Berkuasa Penuh Republik
Indonesia untuk negara Kanada.
Letnan Jenderal (Purn)
Djamin Ginting merupakan kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Utara, beliau meninggal
di Ottawa, Kanada, 23 Oktober 1974, untuk mengenang nama beliau maka dibangun Tugu Djamin Gintings pada 20 Mei 1986 dan
bagaimana usaha pak Meneth Ginting bupati Karo kala itu priode 1985-1990
memperjuangkan nama jalan terpanjang melintasi 3 kabupaten yaitu jalan Letjen.
Djamin Gintings.
Tidak hanya samapai di
situ saja, di desa kelahirannya dibangun museum ini bernama Museum Mahaputera
Utama Letjen Jamin Ginting. Museum yang berdiri kokoh dan megah tepat berada di
jalan beraspal yang menghubungkan antara Tiga Panah dan desa Suka.
patung Letjen Jamin Gintingn |
Lantai dua museum ini
terdapat barang berhubungan dengan beliau seperti foto beliau, pakaian,
berbagai koleksi senjata yang pernah beliau gunakan, tas dinas, tongkat
komando, bintang jasa, penghargaan hingga berbagai koleksi buku tentang beliau.
udara yang sejuk akan dirasakan saat berada di Museum |
Pengunjung juga dapat
membaca sejarah perjuangan beliau semasa hidupnya yang di tata rapi di
panel-panel dinding sehingga menambah wawasan bagi pengunjun, setelah letih
berkeliling museum maka pengunjung juga dapat beristirahat di kafe yang di
sediakan di belakang museum sebari menyeruput kopi. Ayo habiskan waktu libur
anda disana, berwisata sebari menambah wawasan.
Jangan Buang sampah sembarangan kalau di sana ya.
0 comments:
Post a Comment