wisata

HIDUP BARU DITANAH HARAPAN SIOSAR

Asap tampak mengepul dari Lahan Perladangan Warga Siosar

Kira-kira matahari masih berada tepat diatas kepala, cuaca panas tak mengurung niat salah satu warga relokasi siosar untuk berladang yang mereka kelola sekita setengah hektar luasnya. Napas pun disambut oleh kabut asap yang bertebaran akibat pembukaan lahan pertanian yang diberikan pemerintah untuk pengungsi.

Seorang bapak tua yang menunggu istrinya menggotong 3 derigen air yang diangkut oleh kereta sorong. Bersaungkan kain merah di kepalanya dan hampir seluruh wajahnya ditutupi bedak berwarna kuning, mungkin agar kulitnya tak terbakar.

Ramah mereka menyambut kami meski rasanya tak mungkin untuk tersenyum dibawah sengatan matahari. Mereka bercerita bahwa keadaan mereka sudah lebih baik setelah tinggal di Siosar. Rumah dan lahan yang mereka dapat terasa cukup untuk kakek bercucu 4 ini. setelah mereka mendapat lahan yang akan dikelola, mereka akan mencari sendiri nafkah yang akan menghidupi keluarganya.

“Kami bersyukurlah sudah seperti ini walaupun tinggal di kampung sendiri masih lebih enak, sekarang kan sudah tidak dibiayai lagi oleh pemerintah, biarlah selanjutnya kawan-kawan kami yang masih di posko yang diperhatikan,” tutupnya dengan wajah berbinar mengantarkan kami meninggalkan tempat itu.

Saat di jumpai Bapak Sarman Tarigan, ST selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan relokasi Siosar, menyampaikan bahwa pengungsi yang sudah di relokasi ke Siosar sudah mulai bangkit dan memulai kehidupan yang baru, lahan untuk kegiatan bercocok tanam sudah di beri dan bibit dan keperluan bertani lainya juga difasilitasi.

Selain bertani ada beberapa warga Siosar membuka usaha berjualan asesoris, rumah makan, bengkel, menjual kuliner asli karo dan lainya dengan memanfaatkan kunjungan wisata yang ramai datang ke desa tersebut.
Suasana di Siosar, Rumah Warga dan tempat Ibadah serta Fasilitas Umum lainya di tata dengan rapi
“ Warga Siosar juga sudah kreatif melihat peluang usaha, beberapa saat lalu ada warga yang datang ke saya meminta modal awal untuk membuka usaha sablon baju dengan bertemakan Siosar, saya langsung kasih dan selang beberapa lama saya lihat usahanya berkembang dan maju” jelas Bapak Sarman Tarigan dengan wajah yang gembira dan bangga dengan kondisi pengungsi yang berada di Siosar yang sudah mulai bangkit.

Di kesempatan yang lain ada angin segar yang di peroleh para pengungsi sinabung atas kedatangan Kepala Staf Keperesidenan Ri Bapak Teten Masduki dan kepala BNPB RI Bapak Williem Rampangilei ke Kabupaten Karo beberapa saat yang lalu, dari hasil kunjungan ini pemerintah menargetkan agar penanganan untuk korban erupsi sinabung harus siap di akhir tahun 2016.

Selain itu maksud dari kunjungan Kepala Staf Keperesidenan ke tanah karo yaitu melihat secara langsung tentang Relokasi Mandiri untuk masyarakat 1903 KK dan pembangunan Huntara untuk kapasitas 10.000 KK untuk jangka waktu 5 Tahun. Hal ini di sambut dengan baik oleh warga pengungsi yang selama ini tinggal di posko pengungsian.

NB: Berita ini Pernah di Post di Tabloid Mahasiswa Karo edisi pertama "Sora PMMS" sebagai berita utama tabloid Perdana Mahasiswa tersebut, Berikut di Post Kembali di Blog Pandan Adventure Sebagai pengingat kembali  dan sebagai bentuk kerjasama Pandan Adventure dan Kru Sora PMMS delam menggali dan mempromosikan Objek-objek Pariwisata Karo Khususnya. Semoga Bermanfaat.



About pandan adventure

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.