gunung

IKRAR DI PUNCAK 2000

Pemandangan Pagi Hari Dari Atas Puncak 2000
Awan hitam tampak mendominasi di langait kabanjahe sore itu, petir tampak marah tanpa hanti, angin yang berhembus membuat dinginya sore itu sangat terasa sekali ke tulang sumsum, jeket yang kami pakai seakan tak sanggup melindungi badan ini dari udara dingin yang berhembus menusuk tulang. Tapi tekat kami tetap bulat untuk melanjutkan perjalanan sore hari itu ke salah satu distinasi wisata yang indah dan masih tersembunyi di Puncak 2000.

Berlahan kami pacu sepeda motor yang kami kendarai, membelah udara dingin Tanah Karo, pelan tapi pasti kendaraan ini kami pacu diatas jalanan aspal dan berlubanng sesaat memasuki persimpangan, dari jalan Kota Cane menuju jalan ke puncak 2000. Jalan beraspal dan menyempit serta di temani turunan dan tikungan manis menyambut kami, tak jauh dari tikungan manis itu ada jembatana membentang di atas sungai laung biang namanya, sungai yang membelah Tanah Karo.

Sesekali warga yang tampak baru pulang dari kebun melambaikan tangan ke arah kami sambil menyapa dengan ramah, ya, bisaanya kalau sore tiba para warga yang mayoritas penduduknya berperofesi sebagai petani ini bersama-sama pulang dari kebunnya.
Perjalanan Menuju Puncak 2000
Pemandangan yang indah terpampang lebar dan gratis dinikmati bagi kita sepanjang perjalanan menuju puncak 2000, perkebunan jeruk akan tampak dominan menumbuhi perkebunan warga di kanan dan kiri jalan, kuning kemerah-merahan buah jeruk sekan menggoda siapa saja yang melihatanya.

Dari kejauhan tampak gunung sibuaten malu-malau bersembunyi di balik embun putih jernih yang menutupinya, sesekali angin yang berembus memalingkan embun putih ke tempat lain sehingga  puncak gunung sibuaten yang indah itu pun terlihat.

Di sisi lain Gunung Sinabung yang selama ini masih sibuk dengan awan panasnya tampak menyemburkan material dari perutnya ke atas langit, sehingga di sekitaran puncak gunung sinabaung terlihat berawan kecoklat-cokelatan, langit sore itu di sekitaran gunung pun terlihat gelap.
Semburan Material Dari Perut Gunung Sinabung Tampak Dari Jalan Menuju Puncak 2000

Semburan material dari perut sinabung ini membuat kami terkadang waswas dan disisi lain terpukau karna sembuatan yang besar hampir setiap hari keluar dari perutnya, masyarakat sekitar tampak sudah biasa dengan aktifitas gunung ini, tak ada lagi ketakutan bagi mereka karna hal ini hampir sertiap hari mereka saksikan, dan untung saja semua penduduk di daerah seputaran sinabung sudah di ungsikan sehingga tak ada korban jiwa lagi.

Semakin jauh kami pacu sepeda motor yang kami naiki jalan yang kami lalui semakin bagus dan mulus, jalanan yang aspal tampak menutupi semua jalan yang kami lewati, tak ada lagi lubang di tengah jalan, atau jalan yang berbatu yang menyulitkan kita memacu kendaraan seperti waktu sebelumya kami kesana jalannya sangat rusak.

Disebagian jalan menuju puncak 2000 juga tampak masih dalam tahap pembangunan, pekerja dan alat-alat berat masih sibuk mengeruk dan menggali tanah untuk membuat saluran derainase jalan, tanda rambu-rambu jalan masih kita jumpai sepanjang perjalanan menuju Puncak 2000 ini.

Setelah melewati jalan yang landai dan yang berkelok-kelok tibalah kami di kaki puncak 2000, dari sini jalan yang dilewati akan terus menanjak dan berkelok-kelok. Sepeda motor yang kami naiki pun harus di paksa untuk menaklukkan jalan yang menanjak dan berkelok menuju puncak 2000.

Sepeda motor yang sedari tadi kencang kami pacu tiba-tiba harus melaju pelan karna tak sanggup memanjat punggung puncak 2000 yang menanjak, untung saja jalananya  sudah di aspal jadi kita tidak begitu repot menaklukkanya cuma kendaraan yang kita naiki saja yang harus pelan.

Dari jalan tanjakan ini pemandangannya sangat-sangat luar biasa indahnya, hamparan perkebunan warga sangat tampak memperindah pemandangan bila dilihat dari sana, sebari memacu sepeda motor kita juga bisa menikmati indahnya pemandangan sore itu. Dari kejauhan masih tampak beberapa pendududk desa masih sibuk di kebun-kebun yang berada di bawah dan di samapaing puncak 2000.

Perkebunan jeruk yang mendominasi tanaman warga tadi, tampak sangat-sangat indah berbaris rapi dari sini, embusan angin sore dan pemandangan matahari yang kembali ke peraduan ke ufuk barat menambah indahnya lukisan Tuhan dari puncak 2000 ini.

Karna asik menikmati pemandangan sore itu tak terasa kami pun sampai di puncak 2000, dari sana yang terlihat samar-samar sedari tadi tampak dengan jelas terlukis oleh goresan sinar kuning kemerah-merahan dan di tambah awan hitam yang menutupi langait sehingga memancarkan cahaya jingga mengiasi langait sore itu.

Mendokumentasikan momen-momen ini adalah menjadi keputusan yang wajib kami lakukan, setelah asik menikmati dan mendokumentasikan pancaran mentari yang kembali keperaduan sore itu kami pun memutuskan untuk mencari tempat yang seterategis untuk mendirikan tenda untuk tempat merebahkan raga ini malam ini.

Setelah berkeliling mencari tempat yang pas, kami putuskan untuk mendirikan tenda di bekas perladangan warga, rumput yang tumbuh subur dan tebal menjadi pilihan kami untuk mendirikan hotel sejuta bintang yang akan kami tempati.

Satu-persatu perlatan dikeluarkan dari dalam carrier yang kami bawa, tanpa banyak aba-aba semua kru langsung mengambil kesibukan masing-masing, ada yang mendirikan tenda dan sebagian lagi mencari dan mengambil kayu bakar untuk api unggun malam nanti.
Tende Tempat Beristirahat di Puncak 2000
Setelah lima belas menit berlalu tiga tenda sudah berdiri berbaris rapi menghadap ketimur, katanya biar saat pagi tiba bias langsung menikmati indahnya mentari pagi dari dalam tenda, tak lama setelah tenda berdiri kru yang mencari kayu bakar pun tiba, kayu kering dari dahan-dahan kayu pinus tampak di tenteng mereka.

Sebagian kru mempersiapkan menu makan malam, dan sebagian lagi memotong dan membelah kayu untuk membuat api unggun, koki yang memasak malam ini adalah Chanderika Sihombing dan Arjun Sinuraya. Lauk yang di siapkan juga berbeda malam ini, ifumi kuah, ikan kepala batu goreng dan tahu sambal menjadi menu pengisi perut malam itu.
Membuat Api Unggun Untuk Mengusir Dingin Malam Itu
Nafsu makan yang kuat membuat semuanya yang di masak Cndrika dan kawan-kawan habis tak bersisa, perut kenyang, udara yang sejuk dan bintang-bintang tampak berkelap-kelip menemani malam itu. Setelah selesai makan malam.

Diskusi malam itu pun dilanjutkan, karna besok hari adalah acara deklarasi Pandan Adventure sebagai sebuah wadah komunitas dengan visi dan misi sama akan terlahir, padangan-pandangan dan masukan-masukan yang luar biasa dari seluruh kru pun di satukan dalam bentuk komitmen bersama.

Cuaca Malam yang bersahabat dan langait yang tampak cerah serta sinar bintang yang mendamaikan hati menjadi pengusir letih satu hari itu, jagung bakar menjadi makanan penutup malam itu, sebari menikmati pemdangaan kerlap-kelip lampu kota kabanjahe dan desa-desa yang berada di bawah Puncak 2000 sangat-sangat luar biasa.

Tak teras jagung yang dibakar pun habis, waktunya untuk beristirahat untuk membaringan badan ini di dalam hotel seribu bintang yang kami dirikan, udara dingin suara serangga hutan yang merdu dan perjalanan yang melelahkan membuat mata ini cepat terpejam, malam itu kami tertidur pulas dan di temani serangga hutan dan seribu bintang.

Suara ayam hutan mulai terdengar, membangunkan kami dari tidur dan mimpi yang indah sepanjang malam itu. Angin di puncak 2000 pagi itu lumayan kencang berhembus menerpa dan menggoyang-goyang tenda tempat kami berteduh, berlahan kami membuka tenda dan pemandangan yang luar biasa indah rupanya sudah terpampang menunggu kami.
Pancaran Mentari Pagi Bercahaya Dengan Sejuta Harapan
Pancaran sang surya mulai terlihat di sebelah timur, cahaya yang kuning berkilau seperti keemasan mewarnai langit pagi itu, awan yang menutupi perladangan warga juga tampak berjalan tertiup angin, dari atas puncak 2000 ini, bagaikan berada di angkasa karna awan-awan putih tampah lebih rendah dari tempat kita mendirikan tenda.

Pancaran mentari menerangi pagi itu, berlahan tapi pasti semua perladangan warga mulai di terkena hamparan sinar mentari pegi, burung-burung juga mulai tampak berterbangan tak jauh dari tenda kami, suara burung yang merdu membuat suasana pagi yang damai, Nelly dan keru pandan lainya tampak sibuk memfoto pemandangn pagi itu dengan  kamera HPnya.
Sapa Mentari Pagi Dengan Cahaya Pembawa Damai
Arjun Sinuraya tampak tak mau berlama-lama menikmati indahnya pagi itu, satu persatu nesting tempat masak dia cuci dan arjun pun langsung memasak nasi sebagai sarapan seluruh kru, sementara itu Alvian dan Chanderika mempersiapkan menu lauk pauk sebagai menu pelengkap pagi itu, Shepta dan Larka juga sibuk membantu Arjun memasak nasi pagi itu, sementara Herry Tarigan dan Zupri masih bercumbu dengan sarungnya menikmati mimpi-mimpi tidurnya.
Mempersiapkan Menu Masakan Pagi
Tigapuluh menit berlalu semua lauk santapan pengganjal perut pagi itu sudah siap, Chanderika langsung membagi satu-persatu sarapan pagi itu, kru yang masih asik bermimpi tadi pun harus terganggu dengan suara Arjun yang melengking membanguni Herry dan Zupri, “ oi, bangaun..! Ayo sarapan biar gerak kita “ teriak Arjun dari luar tenda.
Sarapan Pagi Bersama
Menu sarapan pagi itu pun ludes di lahap seluruh kru, setelah semua siap sarapan, saatnya mempersiapkan segala setuatu yang di butuhkan untuk deklarasi, Imanuel Tarigan sebagai Kordinator Pandan Adventure pun menjadi pemandu acara pagi itu.
Sarapan Pagi Bersama, tapi Herry Tarigan Tampak Melamun Karna di Paksa Untuk Bangun Pagi
Berbaris rapi lengkap dengan seragam hitam lengan panjang dan tidak lupa topi rimba pun di pakai menutupi seluruh kepala kru, mulai kata demi kata diucapkan sebagai perwujudan, delarasi Pandan pun di Ucapkan Kordinator dan di ikuti oleh seluruh keru, upara yang sederhana namun hikmat dan sakral menjadi sejarah lahirnya sebuah komunitas Pandan Adventure.

Cuaca pagi itu pun sangat-sangat bersahabat, pancaran sinar mentari membawa seribu harapan bagi seluruh kru, di tambah lambaian pepohonan tertiup angin membuat suasana pagi itu sangat luar biasa dan acara yang berjalan sesuai dengan rencana.
Sesaat Sebelum Deklarasi Pandan Adventure
Puncak 2000 menjadi saksi atas ingkar dan janji seluruh kru untuk membesarkan Komunitas ini, Pandan Adventure sebagai rumah pelindung dan pemersatu seluruh kru, menyatukan pendapat, gagasan dan ide-ide yang datang dari seluruh penjuru angin, kekeluargaan dan persaudaraan menjadi pengikat ikrar yang terucap dari semua bibir kru dengan penuh semangat.
Deklarasi Pandan Adventure
Semua sesuai yang direncanakan, waktunya untuk menikmati Pagi dari puncak 2000 pemandangan yang sudah terpampang menunggu kami, duduk sebari memandangi gunung sipiso-piso dan Sibayak yang tanpak gagah berdiri menjulang kelangait, sangat indah dilihat dari puncak 2000 ini.
Kru Pandan Adventure
Kami tidak bisa berlama-lama larut dalam panorama Tanah Karo pagi itu, bersiap-siap adalah kegiatan selanjutnya dan ada beberapa kegiatan lainya yang menunggu, terimakasih Puncak 2000 atas sambutan dan sapa ramahmu menyambut kami. Puncakmu menjadi tempat teristimewa bagi kami. Terimakasih, kami akan selalu berkunjung ke puncakmu.


About pandan adventure

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.