Gelembung-gelembung Air Soda Keluar Diantara
Celah-celah Bebatuan
|
Dataran
tinggi Kabupaten Karo, semua orang akan terpana dan berdecap kagum ketika
berkunjung ke tanah subur ini. Pemandangan alam yang terbantang indah, udara
yang sejuk dan bersih dan ditambah lagi tempat wisata alam yang indah dan asri.
Keindahan alam yang masih terjaga akan membuat orang yang berkunjung ke dataran
tinggi ini akan betah berlama-lamaan menikmati karunia Tuhan. Ada begitu banya wisata
alam yang akan memanjakan siapa saja yang datang ke sana, air Panas, Wisata
alam Taman Hutan Raya, wisata Puncak Gundaling, Danau Lu Kawar dan banyak lagi
yang linya.Tapi ada salah satu wisata yang akan membuat para pengunjung yang
datang akan selalu mengucapkan terimakasih dan bersyukur atas kebesaran Tuhan.
Namanya Air Soda atau penduduk sekitar menyebutnya Lau Macem/ dalam Bahasa Karo
(Air Asam).Terletak tak jauh dari kota kabanjahe sekitar tigapuluh menit kearah jalan Kotacane, tersembunyi di balik
bukit-bukit dan kebun-kebun petani di desa Buluh Naman Kecamatan Munthe,
Kabupaten Karo.
Akan terasa sayang kalau sudah sampai di Tanah
Karo kalau tidak berkunjung ke tempat wisatanya. Ada puluhan bahkan ratusan
tempat wisata yang ada di dataran tinggi ini, mulai yang tempat wisata yang
mudah di kunjungi dan sudah popular atau banyak yang sudah berkunjung ke sana
bahkan wisata yang membutuhkan tenaga yang luar biasa untuk sampai kesana.
Tapi hari itu kami putuskan ke salah satu wisata
yang belum banyak orang mengetahuinya karna belum adanya peromosi yang
dilakukan oleh pihak yang terkait. Namanya Objek Wisata Air Soda atau biasanya
masyarakat sekitar bilang Lau Macem/Bahasa Karo ( Air Asam).
Leteknya tidak terlalu jauh dari Kota Kabanjahe,
kita hanya membutuhkan sekitar tigapuluh menit dengan menggunakan sepeda motor
untuk sampai di Objek Wisata yang satu ini. Sebenarnya objek wisata ini
terletak di Desa Buluh Naman, Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo.
Untuk mempercepat dan agar mudah samapai ketujuan
kami putuskan untuk mengendarai sepeda motor. Berlahan kami pacu sepeda motor
yang kami naiki meninggalkan kota Kabanjahe. Kanan dan kiri jalan kita akan
menikmati indahnya pemandangan kebun-kebun warga yang ditanamai buah khas
dataran tinggi Karo. Yaitu jeruk manis, siapa saja akan terasa tergoda bila
melewati jalan ini dengan buah jeruk manis yang besar yang berwarna hijau ke
kuning-kuningan tampak menggoda di kebun warga yang kita lewati.
Tapi tenang saja, buat teman-teman yang tak tahan
godaan warna buah jeruk manis ini, teman-temanan dapat membelinya di sekitaran
kebun warga, karna biasanya masyarakat sekitar juga berjualan buah jeruk manis
di pinggiran jalan, dengan membuat gubuk-gubuk kecil sebagai tempat untuk
meletakkan buah khas Tanah Karo itu.
Tak terasa akhirnya kami samapai dipersimpangan
jalan menuju desa Buluh Naman, dari persimpangan ini memang jalannya sedikit
rusak dan berbatu, jadi harus sedikit hati-hati agar tetap aman samapai tujuan.
Persimpangan Menuju Desa Buluh Naman |
Memasuki persimpangan ini sama seperti jalan yang
kita lewati sebelumnya di kanan dan kiri jalan merupakan kebun-kebun warga,
tapi kalau dari tadi tanaman yang mendominasi adalah jeruk berbeda dengan
kebun-kebun warga desa Buluh Naman ini, tanaman yang mendominasi di ladang
warga adalah tanaman jagung dan palawija lainya.
Trek Menuju Air Soda Buluh Naman
|
Setelah dipuaskan daengan pemandangan hijaunya
perkebunan warga ahirnya kamai sampai di desa Buluh Naman, dari desa ini kita
akan berjalan sekitar sepuluh menit melewati Lahan pertaian warga.
Kalau sedari tadi kita lewati jalan yang lumayan
lebar tidah halnya jalan setelah lewat desa Buluh Naman, jalanya sedikit
menyempit dan berbatu serta tumbuhan-tumbuhan liar tampak subur tumbuh di badan
jalan. Tapi panowama indahnya pekebunan warga dan bukit-bukit yang tampak
berkelok-kelok sepanjang perjalanan akan membuat rasa capek dan gerah tidak terasa.
Gunung Sinabung Tampak Jelas Dari Jalan Menuju Air
Soda
|
Pemandangan Gunung Sinabung yang sibuk
mengeluarkan debu vukanik juga tampak dengan leluasa dari sana tanpa ada
penghalang sejauh mata memandang layaknya seperti gardu pandang. Setelah
menulusuri dan menaklukkan jalan yang sempit dan berbatu saatnya kita akan
melewati jalan yang menurun dan di tumbuhi lalang-lalang dan pepohonan pinus.
Udara akan terasa sejuk saat angin menghampas kulit saat berada di antara
pepohonan Pinus yang tumbuh menjulkang tinggi tiu.
Ahirnya sampai juga di Air Soda yang kami tuju,
keindahanya terletak tersembunyi di bawah bukit yang hijau. Seakan memberikan
sambutan yang ramah kepada kami saat airnya mengenai kulit kami yang sedari
tadi di hantam teriknya matahari siang.
Air Soda |
Gelembung-gelembung air terlihat berkeluaaran
dari celah-celah batu di dasar genangan air. Suara tetesan dan gelembung air
membuat rasa damai dan tenang di hati bagi siapa saja yang berkunjung ke sana.
Sekitar lima meter dari mata air Soda ini juga terdapat sungai kecil yang
airnya mengalir deras dan bening. Diatas sungai terdapat jembatan bambu yang
dibuat warga untuk menyeberangi sungai menuju mata air soda.
Gelembung Air Keluar Dari Celah Kecil Diantara Bebatuan
|
Dari kejauhan terdengar teriakan suara sepeda
motor tepat di bawah pohon pinus yang menjulang tinggi, tak berselang lama dari
bawah pohon pinus diantara hijaunya semak belukar tempak seorang lelaki
berbadan tambun.
Rupanya dia penduduk Buluh Naman, pak Sembiring begitu sapaanya.
Ternyata setiap seharian bekerja di ladang dia sempatkan untuk mandi di Air
Soda ini. Katanya rasa capek dan pegal setelah bekerja seharian hilang tatkala
air soda itu membasahi seluruh tubuhnya.
Air Soda di Desa Buluh Naman ini tak ubahnya
seperti air soda yang di Desa Parbubu, Tapanuli Utara, Sumut. Saat menyeburkan
diri ke dalam airnya, suruh tubuh yang terkena air akan berasa seperti berbusa.
Airnya juga tidak lengket dikulit, airnya terasa segar dan sedikit asin.
Cipratan air akan membuat mata sedikit perih.
Menurut keyakinan dan pengakuan penduduk sekitar
air Soda Ini, airnya sangat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit kulit
seperti Gatal-gatal, meringankan pegal-pegal.
Tapi sayangnya belum di kelola sehingga belum
banyak yang tahu dengan keberadaan air Soda Ini. air Soda Di desa Buluh Naman
ini sedikit kurang beruntung dibandingkan air Soda yang berada di Desa Parbubu,
Tapanuli Utara yang sudah banyak yang mengetahuinya dan di kelola dengan baik
oleh masyarakat.
Dari beberapa media online yang saya sempat baca
katanya pemandian air Soda ini hanya dua di dunia, salah satunya adai di luar
negeri dan satunya lagi berada di Desa
Parbubu, Tapanuli Utara, Sumut. Tapi peresepsi itu sudah bisa di tepis, bahwa
air soda itu juga ada di Kabupaten Karo.
Orang Karo mungkin berbangga hati dengan adanya
objek wisata Air Soda ini, tapi pihak terkait dan penduduk Kabupaten Karo harus
dengan kuat dan gigih melakukan promosi agar semakin banyak wisata yang datang
dan mendapat pengakuan dari pengujung
bahwa air soda tidak ahanya terdapat di
Tapanuli saja melainkan Tanah Karo juga punya.
Menurut pak sembiring sebelumnya objek wisata ini
pernah di promosikan mahasiswa yang saat itu sedang melakukan kuliah praktek
kerja nyata di kampungnya. Promosinya dengan membuat pampelet pemberitahuan Air
Soda di persimpangan jalan menuju desa
Buluh Naman, tapi tampaknya promosi itu tidak maksimal tambah pak
sembirig.
Betapa indahnya negeri ini, dan betapa sempurnanya ciptaan Tuhan!! Salam lestari
ReplyDeleteYoi jun. Kapan kita ke mana jun?
ReplyDelete