wisata

MELANCONG KE NEGARA SIANGAPURA

Sesaat setelah sampai di Singapura

Menghabiskan liburan kesalah satu negara tetangga kita yaitu Singapura menjadi pilihan saya kali ini, Perjalanan saya ke Siangapura saya mulai dari Kuala Lumpur ibukota dari negara tetangga kita tentunya Malaysia, karna sebelumnya saya sudah berangkat ke kota ini 3 hari sebelumnya yaitu 10 Oktober yang lalu, dari Kuala Lumpur kita menggunakan transportasi darat yaitu Kreta api, hingga sampai di perbatasan antara singapura dan Malaysia.      
         
Perjalanan kita mulai dari Jalan Pudu, Kuala Lumpur, tepatnya di salah satu tempat tinggal sewa, perjalanan kita mulai terlebih dahulu menuju KL Central (kalau di Indonesia mungkin Jakarta Pusat kali ya) mengingat Kuala Lumpur adalah Ibu kota Negara Malaysia, dan Jakarta adalah ibu kota negara kita Indonesia.

Kita menuju Kl Central sekitar jam 11 malam waktu setempat kita sengaja agak malam si, soalnya tiket kreta yang sudah kita beli juga berangkatnya jam 1 pagi waktu Kuala Lumpur (beda satu jam lebih cepat dibanding di indonesia, khususnya indonesia Barat) sampai di Kl Central kita istrahat sejenak sambil menunggu armada untuk ke tempat tujuan yang masih kira kira 2 jam lagi baru berangkat, sambil bercerita yang entah awalnya dari mana dan ujungnya berakhir dari mana namun kita bertiga masih berada dalam keseruan cerita yang sama.
Perjalanan dari Malaysia ke Siangapura dengan Trasportasi  Kereta Api
Oh iya,,, perjalanan kali ini saya di temani oleh 2 orang, yang dimana kita bertiga ini berasal dari negara yang berbeda, Satunya dari Negara Brunei Darussalam dan satunya dari Malaysia, sepanjang pagi itu kita sangat menikmatinya.

Sangking asiknya bercerita hingga waktu menunggu yang 2 jam juga tidak terasa, hingga akhirnya Kreta Api yang yang kita tunggu sudah tiba di Kl Central, para penumpang yang menunggu kreta tersebut mulai di panggil dan siap siap untuk naik kedalam kreta, dari Kl Central kita akan menuju Stasion Kreta Api Gemas, yang perjalananya kira kira memerlukan waktu tempuh selama 4 jam, di perjalanan kita habiskan untuk istirahat tidur, yah soalnya kita sudah estimasi waktu kalau sampai di Singapura nantinya tepat di pagi hari.

4 jam perjalanan dari stasion KL Central menuju stasion Gemas sudh terlewati, dan disini di Stasion Gemas kita akan transit kreta api menggunakan kreta biasa menuju Johor, oh iya kreta yang kita gunakan dari Kuala Lumpur adalah KTM (sejenis kreta cepat kayanya) dan kira kira pukul 8:30 pagi kita sampai di kota Johor, namun perjalanan masih belum selesai hingga sampai di pos perbatasan Malaysia-Singapura, dari Johor untuk sampai ke pos perbatasan kedua negara ini kita harus transit kreta yang jarak tempuhnya kira-kira 20 menit.
Suasana di Merlion pada malam hari
Sebelumnya di Johor kita harus membeli tiket kreta untuk bisa sampai di Pos perbatasan antara malaysia dan singapura yang harga tiketnya sekitar Rm 5, (sekitar Rp15.000) karna tiket yang kita punya dari Kl Central  hanya sampai di johor baru, dan  dari Johor Baru untuk menuju pos imigrasi singapura yaitu Woodland Custom Imigration Quarantine (CIQ) Singapura, kita harus melalui pos Imigrasi Malaysia dan dari sini perjalanan dilanjutkan menuju imigrasi Singapura.

sekitar pukul 9:15 pagi kita sampai di Imigrasi Singapura, dengan tertib semua penumpang mengambil nomor antrian untuk dapat masuk ke singapura, dan disini terjadilah sesuatu hal yang konyol, setelah sekian lama mengambil nomor antrian dan mengisi beberapa formulir untuk dapat masuk ke negara Singapura, hal yang sama seperti yang dialami oleh orang yang sebelumnya di depan saya juga terjadi kepada saya, pada saat orang tersebut didepan saya dipanggil untuk masuk ke kantor imigrasi. 

Saya merasa biasa saja, mungkin ada hal yang mau ditanyakan atau sesuatu lain yang ingin diketahui oleh pihak imigrasi disana, cuman hal itu yang ada dikepala saya, namun setelah tiba giliran saya, sang petugas dikounter mulai bertanya kepada saya, kamu kenal dengan orang itu tadi...? dan saya menjawab kalau saya tidak kenal orang tersebut,  setelah selesai pemeriksaan Pasport di Kounter imigrasi, jempol yang sudah dipindai. saya di suruh untuk masuk ke kantor imigrasi singapura, sontak saja hal ini menjadi pertanyaan bagi saya, ohh God, kesalahan apa yang sudah saya Lakukan, perasaan   takut, degdegan, pokoknya kacau lah.

Dari Kounter pemeriksaan saya dibimbing oleh salah satu petugas imigrasi yang saya tidak perhatikan namanya, namun dari mukanya si kaya keturunan India yang sudah menjadi warga negara Singapura, di kantor imigrasi saya disuruh duduk. tepat didepan tempat saya duduk orang yang sebelumnya antri didepan saya, dan disini orang tersebut didepan saya ditanya oleh petugas imigrasi tentang negara Asalnya, dan dia menyebutkan kalau dia berasal dari indonesia, Dalam pikiran saya mulai muncul percakapan yang kaya disinetron sinetron, apa mereka punya dendam sama negara saya, sehingga saya dan orang didepan saya ini di suruh masuk kesini kayak penjahat aja. haha

Setelah orang didepan saya selesai ditanya, saya mulai mengajak orang tersebut untuk berkenalan, saya sapa dia dengan rasa bangga menjadi warga negara indonesia, dari percakapan saya dengan orang tersebut dia mengatakan kalau dia berasal dari Sulawesi, namun tepatnya saya lupa sulawesinya bagian mana, dan mereka menetap atau tinggal  di Yogyakarta.

Dari dia saya mendapat penjelasan kalau memang orang yang baru pertama kali masuk ke Singapura itu biasanya diwawancarai dulu, baru deh setelah mendapat pencerahan tersebut saya merasa lega, berarti bukan karna mereka dendam terhadap negara saya, melainkan itu demi keamanan negara mereka, dan sepertinya semua negara juga diperlakukan dengan sama, hal ini bisa saya katakan seperti ini karna beberapa orang yang datang setelah saya juga ada yang berasal dari China, Korea Selatan, dan Thailand, yang menjadi kesamaan antara mereka dan saya adalah sama sama baru masuk ke negara Singapura.

Setelah beberapa lama menunggu akhirnya giliran saya di panggil untuk masuk kesalah satu ruang pemeriksaan yang dari ruang tungguunya hanya dibatasai oleh sebuah tembok, dan ruang pemeriksaan ini si tempatnya lebih cocok untuk ruang kerja, dsini saya ditimpali beberapa pertanyaan oleh salah satu petugas perempuan disana, yang wajahnya terlihat sangat serius.

kira kira hampir satu jam saya berada di kantor tersebut akhirnya saya dipersilahkan untuk keluar, dan sesampainya diluar Woodland Custom Imigration Qarantine (CIQ) Singapura, teman saya beserta istri dari mas yang berasal dari Jogja sebelumnya sudah terlihat was was.

Setelah samapai teman saya  bertanya, kenapa lama..? di tanya apa aja..? semua pertanyaanya saya jawab dengan perasaan lucu sambil senyum senyum, dan kita lanjutkan perjalanan keluar dari gedung imigrasi tersebut sambil masih terus menjawab pertanyaan yang diberikan teman.

Dari Woodland Custom Imigration Qarantine (CIQ) Singapura kita melanjutkan perjalanan menuju stasion Mrt woodland, dari sini kita menggunakan semacam kaya busway gitu, dengan ongkos sebesar 1,40 dollar singapura, dari stasion MRT kita melanjutkan perjalanan menuju ke stasiun Aljouned, dan dari Aljouned kita lanjut ke suatu kawasan yang namanya Gelang ,kita ke Gelang  dengan berjalan kaki, Gelang  merupakann lokasi hotel yang sudah kita pesan menggunakan salah satu aplikasi booking hotel, dari stasion ke tempat tersebut kita berjalan kaki sekitar 20 menit sambil memperhatikan google maps sebagai panduan, setelah sampai di Hotel kita Chek in dan setelah itu langsung keluar dari hotel, kita langsung ke hotel hanya untuk meletakkan barang dan setelah itu langsung keluar, dan melanjutkan petualangan di negeri tetangga tersebut.


About pandan adventure

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.