Kondisi Rambingen/Jemabatn gantung yang sangat Memperhatinkan |
Tujuan kita kali ini adalah ke salah satu desa yang berada di sebelah barat Gunung Sinabung, jarak tempuhnya sekitar 2 jam dari kota Kabanjahe yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Karo dengan mengunakan bus umum atau kalau dengan mengunaka sepeda motor bisa lebih cepat lagi untuk samapai ke desa ini.
Ujung Deleng begituah nama Desanya, berada di dalam pemerintahan Kecamatan Kutabuluh Simole Kabupaten Karo, hampir seluruh penduduknya berprofesi sebagai petani, ada yang bertani Jagung dan juga berkebun kemiri serta ada juga sebagaian berkebun jeruk.
Setiap Bukit yang dilalui menuju Desa akan Menyajikan Pemandangan yang Indah |
Jalan akses menujuju desa ini, sedikit menantang
anderenalin, bagi yang suka tantangan menjajal jalan mirip trek motor cros boleh
di coba trek jalan menuju desa ini.
Jalan mulus beraspal hanya dapat kita nikmati sampai di desa Limang, desa Limang adalah desa kedua yang harus kita lewati sebelum sampai ke desa Ujung deleng, dari sana kita akan melewati jalan beraspal berlubang dan bergelombang sampai ke desa Negerijahe atau biasa orang menyebutnya Simpang Mayat.
Simpang mayat begitulah orang disana menyebut
persimpangan menuju desa Ujung deleng, simpang mayat sendiri menggambarkan trek
jalan yang harus dilalui menuju desa Ujung Delang terang warga di sana.
Tampak dari Kejauhan Desa Ujung Deleng |
Tujuan kita kali ini ke desa tersebut adalah ke melihat "Rambingen" atau jembatan gantung yang terbuat dari seling baja yang menyatukan lembah sungai lau biang, akses jalan satu-satunya yang menyatukan desa Ujung deleng ke desa Kuta Male dan ke Kecamatan.
Panjang jembatan ini lebih kurang sekitar duaratus meter dan tinggi dari atas jembatan ke bawah lebih kurang sekitar limaratus
meter kata warga di sana. Dibawah jembatan mengalir sungai lau biang, sungai
yang sangat legendari di Kabupeten Karo.
Dahulu Jembatan ini merupan akses jalan yang digunakan warga untuk menuju ke kecamatan, tapi sayang kondisi jembatan ini sangat memperhatinkan karna tak pernah digunakan warga lagi. Tampak hanya kabel seling yang membentang ke seberang jurang, tak ada lagi lantai jembatan yang tampak hanya pilar beton yang berdiri di ujung Jurang.
Kondisi Jembatan yang tampak miring dang Lantai jembatan yang sudah Lapuk |
Dulu hampir setiap hari warga desa menggunakan
akses jembatan ini. Sekarang untuk menuju lokasi jembatan ini saja harus
membabat lalang yang tebal menutupi trek jalan setapak ke lokasi. Sungguh
sayang sekali padahal kalau di rawat mungkin bisa di kembangkan menjadi objek
wisata desa.
Harapan kita ada kepedulian masyarakat untuk mempugar dan mengaktifkan kembali jembatan ini, sehingga bisa dikembangakan menjadi salah satu icon desa dan kembangkan menjadi lokasi wisata desa.
0 comments:
Post a Comment