ekspedisi

"RAMBINGEN" DESA UJUNG DELENG LAPUK DITELAN JAMAN

Kondisi Rambingen/Jemabatn gantung yang sangat Memperhatinkan
Sejuk, damai dan tenang akan kamu rasakan saat berada disana, hampasan angin segar dan nyanyian burung-burung tak akan lepas menemani mengiringimu dalam putaran menghabiskan waktu. Bukit-bikit hijau melekuk membentuk lukisan bentangan alam yang indah, terpesona saat mata ini tak mau henti melirik setiap sudut indahnya.

Tujuan kita kali ini adalah ke salah satu desa yang berada di sebelah barat Gunung Sinabung, jarak tempuhnya sekitar 2 jam dari kota Kabanjahe yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Karo dengan mengunakan bus umum atau kalau dengan mengunaka sepeda motor bisa lebih cepat lagi untuk samapai ke desa ini.

Ujung Deleng begituah nama Desanya, berada di dalam pemerintahan Kecamatan Kutabuluh Simole Kabupaten Karo, hampir seluruh penduduknya berprofesi sebagai petani, ada yang bertani Jagung dan juga berkebun kemiri serta ada juga sebagaian berkebun jeruk. 
Setiap Bukit yang dilalui menuju Desa akan Menyajikan Pemandangan yang Indah
Jalan akses menujuju desa ini, sedikit menantang anderenalin, bagi yang suka tantangan menjajal jalan mirip trek motor cros boleh di coba trek jalan menuju desa ini.

Jalan mulus beraspal hanya dapat kita nikmati sampai di desa Limang, desa Limang adalah desa kedua yang harus kita lewati sebelum sampai ke desa Ujung deleng, dari sana kita akan melewati jalan beraspal berlubang dan bergelombang sampai ke desa Negerijahe atau biasa orang menyebutnya Simpang Mayat.

Simpang mayat begitulah orang disana menyebut persimpangan menuju desa Ujung deleng, simpang mayat sendiri menggambarkan trek jalan yang harus dilalui menuju desa Ujung Delang terang warga di sana.
Tampak dari Kejauhan Desa Ujung Deleng
Naik turun bukit, Berlubang, bat-batu berserakan tak beraturan akan menyambut saat kita masuk ke jalan menuju Desa Tersebut, tapi jangan kuatir karna setiap bukit yang kita lalaui akan menyajian Pemandanga  yang indah. Sepajang perjalan kita akan disajikan pemandangan perkebunan kemiri dan jagung warga di tebing-tebing bukit menambah kenikmatan perjalan menuju ke desa tersebut.

Tujuan kita kali ini ke desa tersebut adalah ke melihat "Rambingen" atau jembatan gantung yang terbuat dari seling baja yang menyatukan lembah sungai lau biang, akses jalan satu-satunya yang menyatukan desa Ujung deleng ke desa Kuta Male dan ke Kecamatan.
Panjang jembatan ini lebih kurang sekitar duaratus meter dan tinggi dari atas jembatan ke bawah lebih kurang sekitar limaratus meter kata warga di sana. Dibawah jembatan mengalir sungai lau biang, sungai yang sangat legendari di Kabupeten Karo.

Dahulu Jembatan ini merupan akses jalan yang digunakan warga untuk menuju ke kecamatan, tapi sayang kondisi jembatan ini sangat memperhatinkan karna tak pernah digunakan warga lagi. Tampak hanya kabel seling yang membentang ke seberang jurang, tak ada lagi lantai jembatan yang tampak hanya pilar beton yang berdiri di ujung Jurang. 
Kondisi Jembatan yang tampak miring dang Lantai jembatan yang sudah Lapuk
Dulu hampir setiap hari warga desa menggunakan akses jembatan ini. Sekarang untuk menuju lokasi jembatan ini saja harus membabat lalang yang tebal menutupi trek jalan setapak ke lokasi. Sungguh sayang sekali padahal kalau di rawat mungkin bisa di kembangkan menjadi objek wisata desa. 

Harapan kita ada kepedulian masyarakat untuk mempugar dan mengaktifkan kembali jembatan ini, sehingga bisa dikembangakan menjadi salah satu icon desa dan kembangkan menjadi lokasi wisata desa.


About pandan adventure

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.